Materi Dasar Latihan Penyelamatan di Air

  • Whatsapp
Banner IDwebhost

KNOWLEDGE- Kecelakaan dapat terjadi dimana saja, dirumah, dikantor, dalam perjalanan bahkan Ketika melakukan acara santai sekalipun. Kecelakaan merupakan musibah atau keadaan darurat adalah kejadian yang tidak diharapkan oleh siapapun.

Tenggelam merupakan salah satu kecelakaan yang terjadi di air yang bisa menimpa siapa saja dan butuh respon atau pennyelamatan sesegera mungkin tanpa harus menunggu Tim penyelamat yang bertugas khusus datang untuk melakukan pertolongan. Untuk itu kemampuan dan ketrampilan dasar pertolongan di air seharusnya tak hanya dimiliki oleh mereka yang bekerja Tim Penyelamat seperti Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Tim SAR dan lain-lain,  melainkan semua orang sehingga bila terjadi keadaan darurat dapat meminimalisir jumlah korban.

Read More

Untuk bisa melakukan upaya penyelamatan Ketika menghadapi orang yang tenggelam menguasai keterampilan penyelamatan sangatlah penting dan sebaiknya dikuasai agar dapat mempertahankan diri. Banyak kasus yang terjadi dimana keselamatan si penolong terancam karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, tak jarang si penolong harus kehilangan nyawa karena nekat melakukan tindakan penyelamatan hanya dengan modal kemampuan renang. Kemampuan renang merupakan modal utama dan terpenting dalam tindakan pertolongan air, namun harus diperhatikan tak selamanya pertolongan air mengharuskan si penolong berada di dalam air. Berdasarkan prioritas penyelamatan, tindakan pertolongan yang mengharuskan si penolong harus berada di dalam air berada diurutan terakhir. Oleh karena itu, utamakan keselamatan si penolong terlebih dahulu kemudian selamatkan orang lain (korban).

PENGERTIAN

Penyelamatan di air atau Water Rescue merupakan suatu teknik pertolongan/evakuasi yang dilakukan di air. Atau suatu tindakan penyelamatan secara efektif dan efisien, jiwa manusia dan segala sesuatu yang berharga yang berada dalam keadaan mengkhawatirkan di air, yang juga merupakan salah satu kemampuan dasar bagi seorang petugas penyelamatan.

Kemampuan dasar penyelamatan di air adalah hal penting yang harus dikuasai oleh seorang petugas penyelamatan (rescuer) untuk bisa menolong warga masyarakat yang sedang tertimpa musibah / kecelakaan di air (tenggelam).

Untuk bisa menjadi seorang penyelamat yang mampu melakukan tugas penyelamatan di air syarat wajib yang harus dimiliki adalah :

  • Bisa berenang
  • Berani
  • Punya niat
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Percaya diri
  • Punya kemampuan untuk menolong (berpengetahuan)

Teknik penyelamatan yang baik dan benar tidak hanya mempermudah penolong dalam melakukan penyelamatan namun juga dapat menjamin keselamatan si penolong itu sendiri.

PENYEBAB ORANG TENGGELAM

Penting untuk mengetahui penyebab orang tenggelam sebagai Langkah awal untuk melakukan penyelamatan, penyebabnya antara lain :

  1. Tidak bisa berenang
  2. Kram/kejang otot
  3. Panik
  4. Faktor Kesehatan
  5. Bunuh diri

Upaya penyelamatan Ketika melihat orang tenggelam yang dapat dilakukan jika kita tidak memiliki pengetahuan tentang tehnik penyelamatan di air adalah :

  1. Berteriak sekuat mungkin untuk menarik perhatian orang lain.
  2. Hubungi nomor telepon gawat darurat sesegera mungkin.
  3. Jika ingin melakukan pertolongan, lakukan akukan pertolongan seaman mungkin, bila tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri sebaiknya carilah bantuan, jangan sampai anda juga menjadi korban.

PENYELAMAT (Rescuer)

Sebagai penyelamat dalam melakukan penyelamatan selalu dianjurkan menggunakan alat bantu, namun demikian seorang penyelamat harus siap untuk melakukan penyelamatan dengan atau tanpa alat bantu.

Prinsip seorang penyelamat harus masuk air untuk membuat penyelamatan hanya sebagai pilihan terakhir dan hanya jika ia atau dia adalah penyelamat terlatih(dengan kemampuan renang yang memadai). Sedapat mungkin, menyelamatkan harus dilakukan dari daratan.

” Penyelamatan Yang Baik Dan Benar Adalah Ketika Anda Siap Dan Tau Atas Tindakan Penyelamatan Yang Akan Anda Lakukan.. “

komponen keberhasilan seorang penyelamat untuk melakukan pertolongan di air :

  1. Pengetahuan Teknik
  2. Keterampilan melakukan Teknik
  3. Kesiapan fisik
  4. Keputusan untuk melakukan Teknik

Sebelum melakukan penyelamatan seorang petugas penyelamat harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya :

  1. Pengamatan terhadap kondisi air
  2. Kenali tepi/pinggiran air
  3. Ketahui kedalaman air
  4. Perhatikan kuatnya arus

Jika korban sudah tenggelam, penyelamatan harus dilakukan dengan menggunakan alat penyelamatan selam atau yang di sebut Teknik Under Water Rescue.

METODE PENYELAMATAN DI AIR

Merupakan tahapan/urutan Tindakan yang diambil Tim Penyelamat Ketika menghadapi kecelakaan atau kedaruratan di air dengan urutan RTRGT (Reach, Throw,Row,Go,Tow/Carry).

Berikut uraian  lengkap urutan metode penyelamatan:

  • Reach (menjangkau/raih)

Metode reach adalah metode yang paling aman dilakukan oleh penolong. Reach dapat dilakukan dari daratan tanpa harus masuk ke dalam air, sehingga metode ini dapat dilakukan oleh penolong yang tidak bisa renang sekalipun. Pada metode ini penolong meraih/menjangkau korban yang tenggelam dengan menggunakan benda yang ringan dan panjang seperti: tongkat, galah, dan kayu; anggota tubuh penolong; atau pun dengan rantai manusia (dalam kasus air dangkal). Namun kelemahan dari metode reach ini adalah hanya mampu menggapai korban yang berada di tepi saja.

  • Throw (lempar)

Metode throw hampir sama dengan metode reach, metode ini sama-sama aman bagi penolong dan dapat dilakukan dari daratan. Metode throw ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu (1) melempar benda apung yang sudah terikat dengan tali, kemudian menarik korban dengan alat tersebut, (2) melemparkan benda yang dapat terapung tanpa menggunakan tali, kemudian membiarkan korban berenang dengan alat apung tersebut menuju ke tepi. Alat apung yang sering digunakan pada metode ini yaitu ring buoy, throwing bag, rescue tube, dan benda lain yang dapat mengapung.

  • Row (mendayung/menggunakan perahu).

Metode row ini adalah metode yang digunakan ketika metode reach dan throw tidak dapat lagi digunakan. Metode ini menggunakan akses pertolongan seperti perahu karet, kano, ataupun perahu kecil lainnya untuk dapat menjangkau korban, kemudian menggunakan metode reach dan throw untuk menolong korban. Jika sudah dapat menjangkau korban, sebelum menaikkan korban ke atas perahu, pastikan perahu yang digunakan dalam keadaan seimbang

  • Go / Swim with an aid (berenang dengan bantuan)

Metode ini adalah pilihan terakhir yang harus dilakukan karena ketidaktersediaan alat yang dipergunakan untuk mendekati korban dan posisi korban jauh atau berada di tempat yang tidak mungkin menggunakan perahu. Metode ini mengharuskan penolong untuk melakukan penyelamatan secara langsung, dengan berenang menuju korban dan membawa alat apung yang akan diberikan kepada korban. Setelah berhasil memberikan alat apung kepada korban, penolong dapat kembali ke tempat yang aman atau menuju tempat yang  aman bersama-sama dengan korban.

Tujuan dari metode ini adalah untuk memberikan alat apung kepada korban sehingga dapat membuat korban tetap mengapung sampai bantuan lain datang. Kelemahan dari metode ini adalah tingkat keberhasilannya tergantung dari tingkat kesadaran korban, apabila korban tidak sadar maka metode ini tidak dapat dilakukan.

Prosedur yang harus diperhatikan adalah:

  1. Pilih alat bantu pelampung yang sesuai.
  2. Masuk ke air dengan aman.
  3. Pendekatan dan meyakinkan korban.
  4. Menjaga jarak yang aman dari korban, menjelaskan apa yang akanterjadi atau akan kita lakukan.
  5. Float atau melemparkan bantuan di depan korban.
  6. Instruksikan korban untuk menahan bantuan dan menendang.
  7. Menemani korban untuk keamanan; mengamati korban dan arahperjalanan menuju tepian.
  8. Membantu korban untuk naik ke darat dan bantuan P3K.
  • Tow/carry (berenang di belakangnya)

Metode tow adalah metode yang paling tinggi resikonya bagi penolong karena penolong harus kontak langsung dengan korban. Untuk menghindari resiko yang besar dan tidak diinginkan, penolong harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan bertahan dan melepaskan diri (Defend and Release).

Pada metode ini penolong berenang menuju korban kemudian membawa korban ke tempat yang aman dengan melakukan kontak langsung dengan korban. Metode ini dilakukan apabila metode reach dan throw tidak bisa dilakukan; tidak terdapat perahu karet; posisi korban tidak dapat dijangkau dengan perahu; atau korban letih, cedera, dan tidak sadarkan diri.

 TEKNIK PENYELAMATAN SECARA LANSUNG (TOW/CARRY)

  • hip carry

Membawa korban dengan menggunakan gaya dada terbalik sambil memegang korban. Cara memegang korban yaitu menyilangkan salah satu tangan dari bawah lengan dan mcnyilang di depan dada korban.

  • Single Armpit tow

menolong korban yang masih dalam keadaan sadar tetapi tidak mampu lagi untuk berenang ke tepi sehingga membutuhkan pertolongan untuk dapat mencapai tepi. Penyelamat memegang lengan korban secara berlawanan dengan tangan penolong yang akan membantu. Apabila Penyelamat  memegang dengan tangan kanan, lengan kiri korbanlah yang dipegang tepatnya di pangkal lengan. Posisi korban dalam keadaan terlentang dan Penyelamat menarik korban dengan berenang menggunakan gaya dada.

  • Double Armpit Tow

Sama seperti Single Armpit Tow, namun Teknik ini menggunakan dua tangan dan berenang dengan gaya punggung

  • Wrist tow

Penyelamat memegang pada bagian pergelangan tangan dengan posisi bagian dalam tangan korban menghadap ke atas dengan mengaitkan ibu jari dan jari telunjuk atau jari tengah di pergelangan tangan korban. Apabila tangan kanan korban yang dipegang, tangan kanan Penyelamatlah yang digunakan untuk menarik korban. Kemudian, Penyelamat membawa korban dengan menggunakan gaya dada dan hanya dengan bantuan satu tangan saja.

  • Tired swimmer tow

Teknik ini digunakan untuk menolong korban yang kelelahan di tengah perairan dan tidak sanggup untuk menepi, teknik ini digunakan pada korban yang masih dapat diajak komunikasi. Penyelamat berenang dengan gaya dada seperti biasa dan korban didorong ke tepi. Posisi korban telentang.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat Melakukan Penyelamatan Lansung Tow/Carry

  • Korban bisa diajak berkomunikasi

Dekati korban dengan berenang berhenti berenang dengan mengambil posisi sekitar dua meter dari korban untuk memperkirakan bagaimana kondisi korban, lakukan komunikasi dengan korban, dan sebutkan identitas penolong. untuk kasus korban yang masih sadar, berikut ini adalah kutipan percakapan penolong dengan korban :

” Tenang, saya akan menolong anda, Nama saya indra, saya anggota pemadam dan penyelamat Tebo. Saya akan menolong anda, tolong ikuti perintah saya dan jangan meronta”.

lakukan penyelamatan dengan teknik tow/carry.

  • Korban panik tidak bisa diajak berkomunikasi

Hindari kontak langsung bila korban panik dan lakukan teknik defends and release sampai si korban terlihat kelelahan, baru kemudian lakukan teknik penyelamatan.

DEFENDS DAN RELEASE

Orang yang tenggelam akan selalu berupaya mencari pijakan dan akan berusaha mencari permukaan. Umumnya saat akan kontak langsung dengan korban, korban akan berusaha memegang anggota tubuh penyelamat. Ini terjadi karena korban panik dan pada akhirnya akan membuat penyelamat kelelahan dan terancam jiwanya. Dalam kondisi seperti ini korban meronta-ronta berusaha memegang kepala, bahu, dan leher penyelamat. Rontaan untuk berusaha dapat bernapas tanpa disadari dapat menenggelamkan penyelamat. Untuk mengatasi kondisi ini maka penyelamat harus mempunyai kemampuan yang baik dalam menggunakan teknik bertahan dan teknik melepaskan diri dari korban.

A. DEFENDS

Defend adalah cara untuk menghindari kontak langsung dengan korban pada saat melakukan pertolongan di air karena korban yang panik sangat berbahaya bagi penyelamat di air. Adapun teknik-teknik defend yaitu sebagai berikut :

  • Duck Away
Menyelam sambil membungkukkan badan dan medorong tangan korban keatas
  • Leg Block ( Menghalangi Dengan Kaki )
Mengangkat salah satu kaki dan mendorongkan kea rah korban
  • Arm Block ( Menghalangi Dengan Tangan )
Menghalangi korban bisa meraih penyelamat dengan satu atau dua tangan
  • Elbow Lift ( Mengangkat siku )
Mengangkat sikut korban Ketika korban berada di posisi belakang penyelamat

B. RELEASE

Release adalah kelanjutan dari teknik defend, yaitu teknik melepaskan diri dari korban ketika melakukan pertolongan. Ketika teknik defend tidak bisa digunakan untuk menghindari kontak langsung dengan korban sehingga penyelamat berada dalam dekapan korban, maka gunakan teknik release untuk melepaskan diri.

  • Grasp On One Arm
memutar tangan dan menarik tangan ke arah penyelamat
  • Double Grasp On One Arm
memutar tangan 180 derajat untuk melepas genggaman korban
  • Front Head Hold 1
  • Front Head Hold 2
mendorong tubuh korban keatas
  • Front Head Hold 3
mendorong salah satu kaki korban keatas dan menarik salah satu tangan korban kebawah
  • Rear Head Hold 1
menarik salah satu tangan korban kebawah dan satu tangan nya lagi keatas dengan posisi korban berada dibelakang penolong
  • Rear Head Hold 2
mendorong tubuh korban kearah depan dengan posisi korban berada dibelakang penolonG
Banner IDwebhost

Related posts