PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki tugas:
a.
menyusun perencanaan pengadaan;
b.
melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;
c.
menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d.
menetapkan rancangan kontrak;
e.
menetapkan HPS;
f.
menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;
g.
mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
h.
melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
i.
mengendalikan Kontrak;
j.
menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;
k.
melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;
l.
menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan;
m.
menilai kinerja Penyedia;
n.
menetapkan tim pendukung;
o.
menetapkan tim ahli atau tenaga ahli; dan
p.
menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
(2)
Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan dari PA/KPA, meliputi:
a.
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan
b.
mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan.
(3)
Dalam hal tidak ada penetapan PPK pada Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan anggaran belanja dari APBD, PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan tugas PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf m.
(4)
PPTK yang melaksanakan tugas PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib memenuhi persyaratan kompetensi PPK.