Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan

  • Whatsapp
Banner IDwebhost

Oleh : NOVERMA, S.Pd

ABSTRAK

Read More

Pendidikan karakter bukan hanya diajarkan ketika di sekolah, tetapi juga perlu diajarkan lebih jauh ketika berada di rumah serta lingkungan sosial masyarakat.Dewasa ini pendidikan karakter sangat dibutuhkan bukan saja untuk anak-anak serta remaja, tetapi orang dewasa.Pendidikan karakter sangat mutlak dibutuhkan untuk membangun kelangsungan hidup bangsa. Tidak ada yang bisa memprediksi kompetisi seperti apa ke depannya.Hal ini jelas akan menjadi beban yang berat bukan hanya kepada orang tua, tetapi juga para pendidikan di sekolah.Semakin meluasnya akses ke berbagai dunia akan membuat anak-anak akan menghadapi berbagai persaingan dengan rekan-rekan seperjuangannya di berbagai dunia.Ketika memasuki dunia kerja, persaingan akan semakin terasa dan jika tanpa adanya karakter pribadi yang baik akan bisa membuatnya diberhentikan dalam pekerjaan.Sebagai sumber daya manusia yang baik, bukan hanya kecerdasan otak yang diutamakan, tetapi juga membutuhkan karakter individu yang baik.Untuk itu dibutuhkan pendidikan karakter secara menyeluruh sejak dari rumah hingga masyarakat.

Character education is not only taught at school, but also needs to be taught further when at home and in the social environment. Today, character education is needed not only for children and adolescents, but also for adults. nation’s livelihood. No one could sustain what kind of competition was in front of him.This will obviously be a heavy burden not only for parents, but also for education in schools. Increasing access to various worlds will make children face various competitions with their comrades in various worlds. When entering the world of work, competition will be increasingly felt and if there is no good personal character it will be able to make him terminated at work.As a good human resource, not only intelligence is prioritized, but also requires good individual character. For this reason, character education is needed as a whole, starting from the home to the community.

Pengertian Karakter

Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave (melukis, menggambar), seperti orang yang melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar dari pengertian yang seperti itu, character kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang khusus, dan karenanya melahirkan sutu pandangan bahwa karakter adalah ‘pola perilaku yang bersifat individual, keadaan moral seseorang’. Setelah melewati tahap anak-anak, seseorang memiliki karakter, cara yang dapat diramalkan bahwa karakter seseorang berkaitan dengan perilaku yang ada di sekitar dirinya (Kevin Ryan, 1999:5).

Karakter yang baik berkaitan dengan mengetahui yang baik (knowing the good), mencintai yang baik (loving the good), dan melakukan yang baik (acting the good). Ketiga ideal ini satu sama lain sangat berkaitan. Seseorang lahir dalam keadaan bodoh, dorongan-dorongan primitif yang ada dalam dirinya kemungkinan dapat memerintahkan atau menguasai akal sehatnya. Maka, efek yang mengiringi pola pengasuhan dan pendidikan seseorang akan dapat mengarahkan kecenderungan, perasaan, dan nafsu besar menjadi beriringan secara harmoni atas bimbingan akal dan juga ajaran agama.

Pendidikan Karakter

Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi, untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona.

  Lickona (1991) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Bertitik tolak dari definisi tersebut, ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang ingin kita bangun pada diri para siswa, jelaslah bahwa ketika itu kita menghendaki agar mereka mampu memahami nilai-nilai tersebut, memperhatikan secara lebih mendalam mengenai benarnya nilai-nilai itu, dan kemudian melakukan apa yang diyakininya itu, sekalipun harus menghadapi tantangan dan tekanan baik dari luar maupun dari dalam dirinya. Dengan kata lain mereka meliliki ‘kesadaran untuk memaksa diri’ melakukan nilai-nilai itu.

Strategi Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Strategi Pendidikan Karakter yang akan dibahas adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Talent Aproach (Multiple Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang manifestasi pengembangan potensi akan membangun Self Concept yang menunjang kesehatan mental. Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak didik untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minat yang dimilikinya.Ada banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini biasanya ditandai dengan prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya dan anak didik tersebut mengikuti tes intelengensia.Cara tersebut misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik atau kemamuan motorik atau lewat cara sosial- emosional.

Kata Kunci : pendidikan karakter , bidang pendidikan dikedepankan. Sebagai contoh, anak-anak akan menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, bukan malah menindasnya

KESIMPULAN   

Dengan adanya pilar-pilar karakter tersebut, anak-anak akan saling menghargai setiap ide dan juga tepat dalam mengambil keputusan.Pendidikan karakter jika diterapkan lebih dalam akan membuat anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik.

Pribadi yang baik ini tentunya juga harus mendapat dukungan, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru saja, tetapi tanggung jawab kita bersama untuk mendidik generasi yang lebih baik.

Strategi-strategi dalam Perkembangan Pendidikan Berkarakter salah satunya adalah Strategi Pendidikan Karakter melalui Multiple Intelligence (Multiple Talent Approach) Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak didik yang merupakan Pengembangan potensi yang membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.

Penutup

Pendidikan Karakter sebagai salah satu jalan untuk mengembalikan manusia pada kesadaran moralnya harus selalu dikawal oleh semua pihak. Keluarga, lembaga pendidikan, media massa, masyarakat, dan pemerintah harus bahu membahu bekerjasama dalam tanggung jawab ini. Tanpa keterlibatan semua pihak, ideal-ideal dari dilakasanakannya pendidikan karakter hanya akan berakhir di tataran wacana dan gagasan.

Oleh karena itu perlu program aksi secara menyeluruh dari semua komponen bangsa ini.

DAFTAR RUJUKAN

Goble, G Frank. 1991. Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: Kanisius

Maksum, Muhammad. 2014. Menjadi Guru Idola. Klaten: Cable Book.

Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan Karakter. Jakarta: Indonesia Heritage Fondation.

Muin, Fachtul. 2011. Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik. Yogyakarta: Arr-ruzz Media Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi, dan Redefinisi Pendidikan Nilai Bagi Generasi Muda Bangsa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

Banner IDwebhost

Related posts